Minggu, 18 Agustus 2013

Farmasi


Farmasi (bahasa inggris: pharmacy, bahasa yunani: pharmacon, yang berarti:obat) merupakan salah satu bidang profesional kesehatan yang merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimis, yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat.
Farmasis
  • Farmasis adalah seseorang yang meracik dan menyerahkan atau membagikan obat.
  • Pengertian lainnya, farmasis adalah seseorang yang ahli dalam obat-obatan dan umumnya adalah pakar kesehatan yang mengoptimalkan penggunaan obat kepada pasien untuk kesehatan yang lebih baik.
Berikut ini beberapa ilmu-ilmu farmasi:

  1. Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber bahan obat dari alam, terutama dari tumbuh-tumbuhan. 
  2. Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari pengaruh obat terhadap sel hidup atau terhadap organisme hidup, terutama reaksi fisologis yang ditimbulkannya. 
  3. Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme (biotransformasi) dan ekskresi obat (ADME). 
  4. Farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dalam pengobatan penyakit 
  5. Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang zat-zat racun dengan khasiatnya serta cara-cara untuk menganal/mengidentifikasi dan melawan efeknya. 
  6. Kimia farmasi analisis adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa-senyawa kimia, yang berhubungan dengan khasiat dan penggunaanya sebagai obat. 
  7. Farmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat, yang meliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan dan pembakuan bahan obat-obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasi menjadi bentuk tertentu sehingga siap digunakan sebagai obat. 
  8. Teknologi farmasi adalah ilmu yang membahas tentang teknik dan prosedur pembuatan sediaan farmasi dalam skla industri farmasi termasuk prinsip kerja serta perawatan/pemeliharaan alat-lat produksi dan penunjangnya sesuai ketentuan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) 
  9. Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari pengaruh formulasi terhadap aktivitas terapi dan produk obat 
  10. Farmasi klinik meliputi kegiatan memonitor penggunaan obat, memonitor efek samping obat dan pemberian informasi obat bagi yang membutuhkannya. 
  11. Manajemen farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang administrasi, manajemen, dan pemasaran yang berhubungan dengan kewirausahaan farmasi beserta aspek-aspek kewirausahaannya.


Disiplin Ilmu
Farmasi terbagi menjadi 4 disiplin primer :
  1. Farmaseutika (disiplin farmasi yang berhubungan dengan proses pembuatan obat dari zat kimia baru sehingga menjadi bentuk sediaan yang aman dan efektif saat digunakan oleh pasien}. 
  2. Kimia medisinal / Farmacognosi (ilmu spesifik yang mempelajari interaksi dari bahan kimia dan farmakologi, termasuk merancang, mensintesis, dan mengembangkan sediaan farmasi}. 
  3. Farmasi Praktikal (disiplin farmasi yang mengembangkan dan menghasilkan farmasis profesional. 
  4. Farmakologi (mempelajari interaksi yang timbul antara makhluk hidup dengan zat kimia yang merubah fungsi normal biokimia).

Ruang Lingkup Farmasi

1.Farmasi Komunitas
Apotek menjadi tempat yang paling banyak digunakan farmasis profesional untuk menerapkan ilmunya. Namun sekarang sebagian farmasis mulai beralih ke perusahaan-perusahaan keperluan rumah tangga seperti kosmetik, sampo, makanan, dll.

2.Hospital Phrmacy
Berbeda dengan farmasi komunitas yang lebih mengarah kepada bisnis dan hubungan dengan pasien, farmasis yang nekerja dirumah sakit bertanggung jawab atas medikasi klinik terhadap pasien. Karena pengobatan yang dilakukan di rumah sakit cenderung kompleks, sebelum mulai bekerja, farmasis biasanya diwajibkan untuk mengikuti pelajaran tambahan dan program training setelah lulus.

3.Farmasi Klinik
Farmasi klinik melayani perawatan pasien secara langsung untuk mengoptimalkan medikasi dan mengajarkan atau memberikan pengetahuan tentang kesehatan dan pencegahan penyakit terhadap masyatakat.

4.Pembentukan Sediaan Farmasi
Pembentukan ulang sediaan merupakan praktek dari penyiapan sediaan dalam wujud baru. seperti, pabrik obat yang menyediakan sediaan dalam bentuk tablet akan diubah oleh farmasis menjadi lolipop yang mengandung obat tersebut. sehingga ketika seseorang memakan lolipop tesebut, kandungan obat juga masuk ke dalam tubuhnya.

5.Konsultan Farmasi
konsultan farmasi, pada prakteknya, lebih fokus dalam pemerikasaan sediaan obat. mereka biasanya bekerja di rumah rawat, namun sekarang juga banyak ditemukan di berbagai institusi. biasanya mereka juga bekerja secara independen.

6.Veterinary Pharmacy
Veterinary pharmacies terkadang disebut animal pharmacies / farmasis hewan. sediaan veterinary pharmacies memiliki variasi dan kekuatan obat yang berbeda dengan obat pada umumnya, yaitu sebagai sediaan farmaseutika hewan. veterinary pharmacy seringkali dibedakan dari farmasi pda umumnya.

7.Farmasi Nuklir
Nuclear pharmacy memfokuskan pada persiapan bahan radioaktif untuk keperluan diagnosis dan untuk pengobatan jenis penyakit tertentu. Farmasis nuklir harus mengikuti training tambahan sebelum elakukan praktek dan farmasis nuklir juga tidak boleh berinteraksi dengan pasien secara langsung.

Lulusan sarjana farmasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan apoteker memiliki banyak pilihan tempat bekerja tergantung dari minat masing-masing. Berikut ini beberapa lapangan pekerjaan yang bisa dimasuki oleh seorang apoteker:

1. Apotek
Seorang apoteker bisa bekerja di apotek sebagai Apoteker Pengelola Apotek (APA) atau jika mempunyai modal yang cukup bisa mendirikan apotek sendiri
2. Rumah sakit
Di rumah sakit, apoteker bisa bekerja sebagai apoteker penanggung jawab depot obat di rumah sakit
3. Pedagang besar farmasi (PBF)
Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran perbekalan farmasi. Apoteker bisa bekerja sebagai penanggung jawabnya.
4. Industri Farmasi
Di industri farmasi, apoteker bisa bekerja di:
·         Bagian penelitian dan pengembangan obat
·         Bagian produksi obat
·         Bagian Quality Control (QC)
·          Bagian penjualan (sales) dan pemasaran (marketing) obat.
5. Instansi pemerintahan dan TNI/Polri
Di instansi pemerintahan dan TNI/Polri, apoteker bisa bekerja di:
·         Bagian administrasi pelayanan obat pada instansi pemerintah/TNI/Polri
·         Departemen Kesehatan (Depkes), Badan Pengawasan Obat Makanan (BPOM)
·         Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas|) sebagai dosen bidang farmasi
6. Di klinik pemeriksaan
7. Wirausaha
Misal dengan mendirikan apotek atau toko obat, membuat apotek hidup

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates